Di Bawah Jokowi, Tak Ada Lagi Pisau Satpol PP

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Effendi Anas, mengakui perlengkapan tajam dan keras yang selama ini melekat di seragam Satpol PP sedikit demi sedikit mulai menghilang.
"Mbak bisa lihat sendiri, sekarang kami hanya menggunakan seragam, tanpa menggunakan peralatan lainnya, seperti pisau dan pentungan. Semuanya sudah hilang, sudah enggak ada lagi," kata pria yang akrab disapa Efan, di halaman Balaikota DKI, Jakarta, Selasa, (30/10/2012).
Menurut Efan, hampir seluruh perlengkapan yang dimiliki oleh Satpol PP se-Indonesia memang sama karena telah diatur di dalam Permendagri Nomor 35 Tahun 2004. "Namun, kami masih punya seni. Tidak semua selesai dengan imbauan. Kami akan sesuaikan dengan tuntutan di lapangan," ujarnya.
Efan mengatakan, hal itu baru dilakukan semenjak adanya pergantian gubernur baru DKI Jakarta. "Memang ini semua sebagai langkah strategi yang dibangun oleh Pak Jokowi. Beliau ingin menggerakkan disiplin humanis dan ingin memberikan nuansa baru terhadap Satpol PP," katanya.
Seharusnya, pagi ini menjadi pertemuan Gubernur untuk yang pertama kalinya dengan para personel Satpol PP untuk diberikan arahan. Namun, karena Jokowi berhalangan hadir untuk mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, rencana pengarahan Gubernur itu pun diundur sampai awal bulan November.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi memang memiliki kisah unik bersama Satpol PP. Saat menjadi Wali Kota Solo, dia menghilangkan kesan kekerasan pada Satpol PP dengan harus disimpannya unsur pentungan dan tameng sebagai ikon Satpol PP itu. Bahkan, saat menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi juga mengangkat Kepala Satpol PP dari kaum perempuan untuk menghilangkan rasa kekerasan itu.

0 komentar

Posts a comment

 
© UPTD Kebersihan Bekasi Barat
Designed by Jayssatriani
Back to top