JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milk
Negara Dahlan Iskan menjelaskan pihaknya tidak akan menanggapi adanya
isu pesan singkat (SMS) gelap yang berisi 18 nama oknum DPR yang diduga
meminta jatah ke anak usaha Kementerian BUMN.
Adapun bunyi SMS
gelap tersebut adalah "Ini Inisial Anggota DPR RI yg memeras BUMN: AK,
IM, SN, NW, BS (Golkar) PM, EV, CK (PDIP) AR, IR, SUR (PKS) FA (HANURA)
ALM, NAS, (PAN) JA, SG, MJ (PD) MUZ (GERINDRA) Info: Humas BUMN."
Atas adanya SMS gelap tersebut, Dahlan enggan menanggapinya. "Masa gitu perlu
ditanggapi. Tidak mungkinlah BUMN menyebarkan hal itu. BUMN, kan, bukan
dari bagian industri kebohongan," kata Dahlan selepas Rapat Pimpinan di
kantor PNM Jakarta, Selasa (30/10/2012).
Dahlan pun juga tidak
akan mencari tahu siapa saja yang akan bertanggung jawab terkait SMS
gelap tersebut. "Saya tidak akan mencari tahu siapa yang menyebarkan
SMS itu," jelasnya.
Sebagai tambahan, Kepala Humas Kementerian
BUMN Faisal Halimi juga membenarkan pihaknya juga menerima SMS gelap
tersebut. "Namun, bukan kami yang menyebarkan SMS tersebut. Saya juga
sudah ditelepon oleh salah satu anggota Dewan, mengapa namanya masuk
dalam 18 oknum tersebut," ambahnya.
Sekadar catatan, Kementerian
BUMN saat ini melarang semua direksi BUMN untuk memberikan jatah kepada
anggota DPR. Larangan ini dikeluarkan karena adanya perintah dari
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Sekretaris Kabinet Dipo Alam
agar tidak kongkalikong dalam pembahasan anggaran antara pemerintah dan
DPR.
Sumer : Kompas
0 komentar
Posts a comment