KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN Dahlan
Iskan saat mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di
Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/3/2010).
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan diminta
melakukan pemberantasan korupsi di tubuh BUMN dengan cara yang baik,
yakni melapor ke aparat penegak hukum maupun instansi terkait lainnya. Dahlan diminta jangan hanya melontarkan tuduhan melalui media.
"Kita
hormati Pak Dahlan yang ingin memberantas korupsi di BUMN, tapi caranya
yang baik," kata anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Hayono
Isman, di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/11/2012).
Hal itu dikatakan Hayono menyikapi pengakuan Dahlan bahwa ada politisi DPR yang memeras BUMN
terkait persetujuan pencarian penyertaan modal pemerintah kepada BUMN.
Bahkan, Dahlan menyebut ada anggota Dewan yang mewakili anggota lain
memeras banyak BUMN.
Hayono berharap agar Dahlan segera melaporkan informasi yang dia terima ke Badan Kehormatan DPR tanpa menunggu undangan. Selain itu, Dahlan sebaiknya juga melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran pemerasan, termasuk tindak pidana korupsi jika benar.
Jika
tidak melakukan hal itu, menurut Hayono, publik akan menilai Dahlan
bersikap anomali atau bertentangan dengan apa yang disampaikan selama
ini, yakni pro terhadap pemberantasan korupsi.
"Ini jadi kebiasaan apakah di KPK atau di pemerintah bahwa sering membuat statement, tapi tindak lanjutnya tidak jelas. Itu tidak bijak," kata dia.
"Ini jadi kebiasaan apakah di KPK atau di pemerintah bahwa sering membuat statement, tapi tindak lanjutnya tidak jelas. Itu tidak bijak," kata dia.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu menambahkan, tindak lanjut diperlukan lantaran statement Dahlan itu telah mendegradasi citra DPR dan mengganggu kerja DPR.
"Jadi, jangan ragu lapor ke KPK," ujar Hayono.
"Jadi, jangan ragu lapor ke KPK," ujar Hayono.
Seperti diberitakan, Dahlan mengaku ragu untuk melapor KPK.
Alasannya, ia tidak menginginkan kasus ini menjadi sebuah kasus yang
ramai. Dahlan tidak ingin kasus ini juga mengikis fokus dia, khususnya
membenahi anak usaha BUMN.
"Saya tidak mau energi saya habis hanya karena mengurusi itu. Saya harus kerja keras memajukan BUMN," kata Dahlan.
0 komentar
Posts a comment